Selain traveling, ada hobi lain yang bisa dijadikan peluang usaha, lumayan buat tambahan jajan. Betul, saya seorang Tour Leader di salah satu biro wisata yang ada di daerah saya, traveling membutuhkan kepekaan psikologis yang super terhadap kondisi dan keadaan serta fasilitas yang bisa disediakan untuk peserta. Inilah riil praktek dunia marketing, dimana customer adalah raja.
Salah satu tempat untuk melatih kemampuan marketing adalah menuangkannya dalam dunia desain. Saya sendiri lumayan lama menggeluti dunia ini. The world always change, pun demikian juga dengan literatur desain. Berubah setiap saat sesuai dengan jamannya.
Budaya pop dan minimalist telah menjadikan dunia desain menjadi lebih kreatif. Menuntut para pelakunya untuk terus belajar. Sepertinya baru kemarin saya belajar mengenai WPAP, mengubah sebuah potrait menjadi vecktor potrait. Lalu berubah kembali sekarang menjadi pop clip art. Bagi pemain lama seperti saya yang kurang belajar, ini adalah tantangan yang berat. Karena kelamaan gak update mungkin.
Baik, membuat kartu nama sebenarnya seperti mendesain sertifikat atau banner, hanya saja untuk membuat kartu nama, lebih diperhatikan efek psikologisnya, sebab desain yang kita buat, harus mencerminkan bagimana si pemilik kartu nama tersebut.
Pertama,
Perhatikan dimana perusahaan atau pemilik kartu nama tersebut bekerja di bidang apa. Sebab, lain bidang usaha lain pula bagimana kita mengolah bahan desainnya.
Kedua,
Perhatikan pilihan dan ukuran font yang dipakai. Yup.. font bagi saya pribadi punya andil kurang lebih 80 persen dalam menentukan manis atau tidaknya sebuah desain. Pelengkap yang benar benar vital.
Ketiga,
Pilihan warna, inilah aspek psikologi yang besar pengaruhnya dalam dunia desain, kemapanan pengalaman dan giatnya mempelajari desain orang lain akan menjadi titik penentu dalam pilihan warna yang kita gunakan. Warna untuk usaha catering, tidak sama dengan warna untuk usaha jasa. Namun, keduanya memiliki satu sumbu yang sama TRUST..!! Betul, sebuah kepercayaan. Inilah point utama dalam dunia membuat kartu nama.
Keempat,
Cara cetak dan bahan cetak. Ada banyak bahan cetak untuk kartu nama, saya sensiri lebih sering memakai art carton 260 gsm daripada bahan lainnya. Bisa juga menggunakan kertas hammer atau concorde. Cara cetaknya, saya memilih menggunakan laser printinf, bukan sablon. Penggunaan sablon kurang mendukung dalam pemilihan warna, meakipun bisa, untuk kartu nama dengan jumlah minimal, tentu akan sangat merepotkan.
Kelima,
Konsultasikan dengan pemesan desain anda. Agar mereka merasa puas dan pada akhirnya akan kembali untuk memesan desain lainnya. Saya sendiri biasa melakukan check desain kepada pemesan sampai 3 kali, untuk mengetahui kepuasan mereka terhadap desain saya. Inilah tantangan usaha jasa, komunikasi menjadi kunci dalam setiap lajunya.
Untuk ukuran, anda bisa googling beda negara beda ukuran yang lazim digunakan. Indonesia sendiri menganut yang ukuran yang lumayan besar untuk sebuah kartu nama.
Salam hangat, apluzadvertise.